Balap Lari Liar di Seamrang – ada saja kelakuan anak muda masa kini. Biasanya balap motor liar sering terjadi di jalanan, namun sekarang yang sedang tren adalah balap lari liar. Sayangnya balap lari liar ini terjadi di malam hari di masa pandemi dan menyebabkan kerumunan masa yang banyak. Jadi meskipun sebenernya lari merupakan olahraga yang positif namun dengan diselenggarakan nya event yang menyebabkan kerumunan masa, saat ini sangat tidak dianjurkan.
Diketahui Polrestabes Semarang membubarkan ratusan orang yang berkerumun dan terlibat balap lari liar di Jalan Ahmad Yani, depan Bowery and Eastman Restaurant dan SPBU A Yani, Kota Semarang, Sabtu. Sebelumnya Balap lari liar itu berlangsung di Jalan Pahlawan pada Jumat malam. Akhirnya pindah ke Jalan Ahmad Yani yang masih satu kawasan di Simpanglima.
Para pelakunya berpindah lokasi karena ada anggota Polsek Semarang Selatan yang berpatroli di Jalan Pahlawan. “Kami melakukan cek lokasi karena ada warga yang resah melapor ke kontak New Tim Elang,” ungkap Katim New Elang Polrestabes Semarang Ipda Taufik melalui anggotanya, Aipda Susanto Ponti, kepada Tribunjateng.com. “Semula dikira balap motor liar, setelah kami datangi ternyata balap lari,” imbuhnya.
Menurutnya, fenomena tersebut meresahkan warga. Lantaran menghambat arus lalu lintas, kendaraan tak bisa lewat karena tertutup kerumunan penonton. Selain itu, mereka yang menonton tidak menaati protokol kesehatan terkait Covid-19. Yaitu membuat kerumunan dan sebagian besar terlihat tak mengenakan masker.
Saat anggota New Tim Elang datang, para pemuda baik yang menonton maupun pelaku di Jalan Ahmad Yani kabur cerai-berai. Sebagian berlari ke beberapa jalan di sekitarnya, sebagian lain langsung kabur mengendarai motor. Polisi langsung mengamankan belasan orang yang terlibat dan menanyai mereka. “Waktu kami datang ada seratusan orang di jalan itu. Awalnya mereka sempat tidak mengaku kalau sedang ada balap lari liar,” ujar Aipda Susanto Ponti yang kerap disapa Mas Ponti tersebut.
Aksi balap liar dilakukan oleh dua orang menggunakan jalan raya dengan jarak tempuh sekitar 50-100 meter. Yang membuat ramai yakni penonton yang memberi semangat dan bersorak saat berlangsungnya balapan. “Kami juga melakukan penindakan tilang terhadap pengendara motor yang tidak membawa kelengkapan surat-surat,” ujarnya lagi. Setelah polisi memberikan pembinaan dan pengarahan, belasan remaja yang terciduk tersebut segera dilepaskan. Fenomena balap lari liar ini semula viral di Jabodetabek.
Motifnya diduga sebagai pelarian dari kejenuhan selama pandemi Covid-19. Namun, ada sinyalemen ajang ini dipakai sebagai perjudian atau taruhan tak ubahnya balap motor liar. Satu hal yang meresahkan warga, balap lari liar tersebut dilakukan di jalanan. Pelaku dan penonton menutup arus lalu lintas sehingga kendaraan lain tak bisa lewat. Keberadaan penonton juga membuat kerumunan massa di tengah pandemi corona.